Harmonian…Halo!
Di era modern ini, konsep mindfulness semakin populer sebagai cara untuk menemukan kedamaian batin dan kesadaran diri. Namun, tahukah kamu bahwa ajaran ini sudah lama ada dalam kearifan Jawa? Ki Ageng Soeryomentaram, seorang filsuf dan pemikir besar dari Jawa, telah mengajarkan konsep yang serupa jauh sebelum mindfulness menjadi tren global.
Berikut beberapa kesamaan menarik antara ajaran Ki Ageng Soeryomentaram dan mindfulness modern:
1. Hidup dalam "Saat Ini" (Present Moment)
Ki Ageng Soeryomentaram:
Ajarannya menekankan konsep "Saiki ning kéné...ngéné...aku gelem" (Sekarang, di sini, begini... saya menerima).
Ini mengajarkan pentingnya kesadaran penuh pada kondisi saat
ini tanpa mengkhawatirkan masa lalu atau masa depan.
Mindfulness:
Praktik meditasi kesadaran juga mengajarkan untuk fokus pada
momen saat ini, sering kali dengan bantuan
teknik pernapasan untuk menjaga pikiran tetap hadir.
2. Kesadaran akan "Rasa" (Perasaan dan Pikiran)
Ki Ageng Soeryomentaram:
Beliau mengajarkan bahwa memahami dan menerima
"rasa" (perasaan) adalah kunci untuk menemukan ketenangan
batin.
Mindfulness:
Konsep ini juga mendorong observasi emosi tanpa menghakimi.
Dengan menyadari perasaan tanpa reaksi berlebihan, kita dapat
mengelola stres dan kecemasan dengan lebih baik.
3. Penerimaan Diri (Self-Acceptance) sebagai Kunci Bahagia
Ki Ageng Soeryomentaram:
Konsep "Aku gelem" (Saya menerima) adalah ajakan untuk
menerima diri sendiri dengan segala kelebihan dan kekurangan.
Mindfulness:
Melatih self-compassion atau
penerimaan diri adalah bagian penting dalam mindfulness,
membantu kita membangun kesehatan mental yang lebih baik.
4. Mengelola Emosi dengan Bijak
Ki Ageng Soeryomentaram & Mindfulness:
Kedua ajaran ini menawarkan cara untuk
mengamati emosi tanpa terjebak di dalamnya. Dengan menyadari
perasaan dan menerimanya tanpa perlawanan, kita bisa
merespons dengan lebih tenang dan bijaksana.
Kesimpulan: Mindfulness dalam Kearifan Jawa
Meskipun berasal dari konteks budaya yang berbeda, ajaran Ki Ageng Soeryomentaram dan mindfulness memiliki inti yang sama: hidup lebih sadar, lebih damai, dan lebih bahagia. Dengan memahami ajaran ini, kita dapat mengembangkan kesadaran diri, membangun keseimbangan emosional, dan menjalani hidup dengan lebih ringan.
*Klik pada gambar untuk memutar video produk.
Posting Komentar