Stres Itu Wajar, Asal Jangan Berlarut-larut
Pernah nggak, kamu duduk di angkringan dengan segelas wedang jahe, tapi hati
tetap sumpek? Bal..bul..bal...bul...asep rokok dah seperti lokomotif kereta
api jadoel. Rasanya kayak makan sego kucing tapi nggak kenyang-kenyang.
Bisa jadi, itu tanda stres mulai datang. Jangan panik dulu, Mas Bro. Hidup itu
nggak melulu soal kerjaan, deadline, atau ekspektasi orang lain. Kadang, kita
memang butuh jeda sejenak.
Orang Jawa sering bilang, "Urip iku mung wang sinawang". Hidup itu tergantung cara kita melihatnya. Stres bukan berarti hidupmu
gagal, tapi mungkin itu tanda kamu perlu mengatur ulang ritme. Nah,
sebelum kita bahas cara mengatasinya, yuk kenali dulu tanda-tandanya yang
disarikan dari berbagai literatur!
Kenali Stres: Ketika Hidup Terasa Seperti Macet di Jalan Ring Road
Ada banyak tanda stres yang sering nggak kita sadari. Coba cek, apakah kamu
mengalami ini?
- Mood gampang berubah – Pagi semangat, siang suntuk, malam baper. Rasanya kayak roller coaster emosi yang naik turun.
- Sulit fokus – Mau kerja, tapi pikiran piknik ke mana-mana. Bahkan baca satu paragraf aja butuh usaha ekstra.
- Tidur berantakan – Entah kebanyakan tidur atau malah nggak bisa tidur sama sekali.
- Makan nggak teratur – Kadang pengen ngemil terus, kadang nggak nafsu makan sama sekali.
- Badan gampang capek – Padahal nggak kerja berat, tapi rasanya pegel-pegel terus.
Kalau beberapa tanda ini sering kamu alami, mungkin kamu memang sedang stres.
Tapi tenang, seperti kata pepatah Jawa: "Alon-alon waton kelakon."
Artinya, pelan tapi pasti. Semua bisa diatasi, asal tahu caranya.
Mengatasi Stres ala Jogja: Pelan, Nyaman, dan Ngangenin
Di Jogja, 'hampir' segalanya mengalir dengan tenang. Bukan berarti santai
tanpa tujuan, tapi tahu kapan harus melangkah dan kapan harus berhenti
sejenak. Nah, ini beberapa cara ala Jogja yang bisa kamu coba buat mengatasi
stres:
- Cari suasana baru – Kadang, stres datang karena rutinitas yang itu-itu aja. Coba sesekali jalan-jalan ke tempat yang bikin adem, kayak Kaliurang atau Pantai Parangtritis. Ataupun sekedar duduk-duduk cantik di bangku-bangku sepanjang kawasan Malioboro sambil mengamati berbagai polah manusia yang berlalu-lalang.
- Curhat sama orang yang dipercaya – Jangan dipendam sendiri, stres bukan harta karun dan kamu juga bukan bajak laut. Ngobrol sama teman atau keluarga bisa bikin hati lebih lega.
- Nikmati kopi atau teh favorit – Sederhana, tapi bisa bikin hati lebih tenang. Nggak heran kalau di Jogja banyak banget warung kopi yang selalu ramai (eh bukan berarti banyak orang stres lho 😂
- Olahraga ringan – Nggak harus nge-gym, jalan kaki keliling kampung atau naik sepeda di sore hari juga cukup buat bikin tubuh lebih segar.
- Meditasi atau dzikir – Kadang, yang kita butuhkan bukan jawaban dari luar, tapi ketenangan dari dalam diri sendiri. Dzikir sesering mungkin, hati tenang, stres hilang dan pahala berlimpah.
- Lakukan hobi yang bikin senang – Entah itu membaca, menulis, menggambar, atau sekadar mendengarkan musik.
- Kurangi overthinking – Jangan terlalu banyak mikirin hal yang belum tentu terjadi. Fokus aja sama langkah kecil yang bisa kamu ambil saat ini.
- Tidur yang cukup – Tidur berkualitas lebih penting daripada sekadar tidur lama. Coba atur jam tidurmu supaya lebih teratur. Jangan terlalu sering begadang atau klayapan malem-malem.
Hidup Itu Seperti Senja di Bukit Bintang
Stres itu wajar, yang penting kita tahu cara menghadapinya. Seperti senja di Bukit Bintang, kadang cerah, kadang mendung, tapi tetap ada keindahannya di sana. Jangan biarkan stres menghalangi kebahagiaanmu.
Hidup itu bukan soal siapa yang paling cepat, tapi siapa yang paling menikmati perjalanannya.
Jadi, santai saja, Mas Bro. Nikmati hidup, hadapi tantangan dengan tenang, dan jangan lupa, sesekali rehat di angkringan bisa jadi obat terbaik. ☕
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
Posting Komentar