Di ujung gang sempit yang selalu ramai lalu-lalang dan anak-anak bermain sepeda, berdirilah warung kopi tenda milik Bu Benu—tempat segala gosip, keluh kesah, dan isu negara dibahas lebih serius daripada  rapat DPR. Meja plastik, kursi lipat, dan aroma kopi tubruk jadi saksi bisu obrolan sore itu, saat Pak Karyo baru selesai narik becak, Bimo si mahasiswa abadi mampir numpang Wi-Fi, dan Pak RT sekedar mampir sepulang kerja. Topik mereka hari itu? Bukan soal gorengan naik harga, tapi oknum-oknum hakim yang katanya sudah bergaji langit tapi masih doyan amplop duniawi.